Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengintegrasikan Etnomatematika Museum Cakraningrat Bangkalan Pada Materi Satuan Baku. Metode penelitian menggunakan Research and Development dengan menggunakan model formative research yang memiliki dua tahapan yaitu: 1) tahap preminary dan 2) tahap formative evaluation yang dimulai dari tahap self-evaluation, expert review, one to one, small group dan field test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDIT Ulil Albab Kamal. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang dikembangkan terdapat 15 soal yang terdiri dari 4 soal pilihan ganda, 3 soal pilihan ganda kompleks, 3 soal menjodohkan, dan 6 soal esai singkat. . Hasil penelitian menunjukkan (1) berdasarkan uji validitas soal AKM pada tahap expert review didapatkan hasil tingkat kevalidan dari ahli materi dan konstruk 94,1% yang artinya “sangat valid; (2) Berdasarkan angket respon siswa pada tahap small group memperoleh persentase kepraktisan sebesar 96,67% yang artinya “sangat praktis”, serta; (3) Pada tahap field test diperoleh analisis butir yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda yang menyimpulkan dari 15 soal terdapat 9 soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang layak digunakan dalam pembelajaran
Keywords
Asesmen Kompetensi Minimum; Etnomatematika; Museum Cakraningrat; Satuan Baku