Abstract
Kebutuhan manusia dengan bahan bakar tidak akan bisa dipisahkan dan akan selalu bertambah kebutuhannya. Jika kebutuhan akan bahan bakar terus berlanjut, krisis bahan bakar di masa depan tidak dapat dihindarkan. Ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil mendorong pengembangan energi terbarukan, salah satunya melalui proses distilasi. Namun, suhu tabung distilasi dan kondensor harus dikontrol dengan ketat untuk memastikan efisiensi proses. Suhu yang terlalu tinggi pada tabung distilasi ( lebih dari 90 °C) dapat menurunkan kualitas hasil penyulingan, sedangkan suhu air hasil sirkulasi kondensor sebesar 25 °C untuk mendukung proses kondensasi yang optimal. Dengan demikian solusi yang diberikan adalah dengan merancang kendali suhu otomatis pada proses distilasi. Penelitian ini menggunakan autonics TC4S sebagai regulator temperatur dari proses distilasi yang dihubungkan dengan sensor RTD dan pada kondensor menggunakan sensor suhu DS18B serta pompa DC. Suhu pada distilasi akan dijaga kestabilannya pada rentang suhu 85 °C - 90 °C, sedangkan pada air hasil sirkulasi kondensor jika suhu mencapai 35 °C maka akan didinginkan hingga mencapai suhu 25 °C. Hasil pada akan membandingkan hasil distilasi menggunakan metode dan tanpa metode (manual). Setelah dilakukan pengujian hasil menunjukan bahwa kuantitas minyak yang dihasilkan dengan metode sebesar 500 ml, sedangkan tanpa metode 170 ml. Parameter PID yang digunakan sebesar Kp 0,1, Ki 2,1, dan Kd 0.4 pada TC4S dan Kp 7, Ki 2, dan Kd 4 pada sensor DS18B20